Pernah kan denger atau liat di TV yang namanya pesawat siluman? itu lho pesawat yang bisa hilang dan tak terdeteksi radar buatan AS, Pesawat ini hanya beberapa didunia,, dan sangat berbahaya bagi yang memilikinya. Northrop Grumman B-2 adalah pesawat perang berteknologi stealth yang digunakan untuk mengembom. Dijalankan oleh Angkatan Perang Udara Amerika Serikat. Pesawat ini tidak mampu terbang cepat dan mudah
‘Siluman’ dikembangkan oleh seorang ilmuwan Rusia, pada tahun 1966 oleh Dr. Pyotr Ufimtsev melalui sebuah kertas kerja yang berjudul method of edge waves in the physical theory diffraction (Metode Gelombang Tepian dalam Teori Fisik Difraksi) yang merupakan kertas kerja yang cukup panjang namun tidak bertele-tele yang diterbitkan oleh salah satu media di Moskow pada tahun 1966. Namun kertas kerja ini tidak memperoleh sambutan yang hangat oleh para ahli di sana, karena banyak isinya yang tidak bisa dicerna oleh akal sehat. Padahal Ufimtsev adalah ahli yang berpengalaman dalam Institut Rekayasa Radio Moskow.
Ide murni Ufimtsev berupa formulasi pelumpuhan radar dan jaringan kerjanya diambil dari kesimpulan mentah ahli Inggris James Clerk Maxwell pada abad ke-19 di mana setelah diramu berkali-kali ditambah dengan penalaran terpadu, Ufimtsev mengkalkulasikan cara-cara baru, yakni membentuk ruang bentuk geometris khusus yang mencerminkan radiasi elektromagnetis. Dengan menciptakan kalkulasi silang sebuah radar yang mudah dilumpuhkan. Ia menetapkan rumus konfigurasi bersisi dua dimensi, berupa tata cara mengutak-atik komponen dalam sebuah radar. Hasilnya, radar bisa terganggu bila dikacaukan dengan sinar dua dimensi tadi. Sinar itu sebenarnya masih belum cukup tetapi jika dikalkulasikan secara cermat dari situ bisa diciptakan pesawat tiga dimensi yang sulit dilacak radar.
Secara teoritis, banyak sekali kekuatan untuk melumpuhkan stealth, namun diperlukan sangat banyak jaringan komputer yang bekerja sangat cepat. Persisnya seperti mengamati bola dengan menggunakan teropong di mana bisa dilokalisasi namun jangan harap bisa menjejaknya sehingga ibarat bola yang dimainkan, para pemain sudah menggiring bola entah ke mana dan tidak mungkin menembak bola yang terbang entah ke mana arahnya dengan senapan angin.
Pada tahun 1979, Rusia mengembangkan satu pesawat intai dan dari uji coba ternyata berhasil mengecoh radar anti pesawat terbang Amerika Serikat di padang pasir Nevada.
Secara teoritis, banyak sekali kekuatan untuk melumpuhkan stealth, namun diperlukan sangat banyak jaringan komputer yang bekerja sangat cepat. Persisnya seperti mengamati bola dengan menggunakan teropong di mana bisa dilokalisasi namun jangan harap bisa menjejaknya sehingga ibarat bola yang dimainkan, para pemain sudah menggiring bola entah ke mana dan tidak mungkin menembak bola yang terbang entah ke mana arahnya dengan senapan angin.
Pada tahun 1979, Rusia mengembangkan satu pesawat intai dan dari uji coba ternyata berhasil mengecoh radar anti pesawat terbang Amerika Serikat di padang pasir Nevada.
Pada prinsipnya, supaya pesawat tersebut menjadi stealth (siluman) dalah cara memperkecil Radar Cross Section (RCS) yang tampak pada Radar. Langkah yang dilakukan adalah membuat desain bentuk pesawat tersebut sedemikian rupa sehingga permukaan-permukaan pesawat sekecil mungkin memantulkan energi yang dipancarkan radar untuk ditangkap kembali oleh antena radar. Bahkan bila perlu bentuk pesawat tersebut sama sekali tidak memantulkan energi radar. Kalaupun dipantulkan, diusahakan agar pantulan energi radar tersebut diarahkan ke arah lain sehingga jika ada yang tertangkap kembali, paling tidak hanya sebagian kecil saja. Untuk itu, maka bentuk pesawat dibuat aneh tidak seperti biasanya. Seperti contoh, bentuk pesawat B-2 yang memiliki rentang yang sama panjangnya dengan rentang pesawat DC-10 namun bentuknya dibuat pipih dan melengkung di bagian tengah badannya. Dengan bentuk demikian, disamping cepat rambat pancaran radar diperlambat juga memberikan efek pantulan ke segala arah.
Bentuk sayap pesawat juga mempengaruhi pantulan pancaran energi radar. Bentuk sayap pesawat lama yang lurus ke samping misalnya memberikan pantulan yang sempurna sehingga pesawat ini mudah terdeteksi. pada layar monitor, titik RCS pesawat-pesawat itu tampak besar.
Melihat kenyataan demikian, kemudian orang membuat sayap sayung kebelakang, memang memperkecil pantulan namun tidak memuaskan karena RCS makin besar, maka dibuatlah delta yang membuat sebagian besar pancaran radar yang mengenai sayap itu, sebagian besar dibuang ke arah lain. Kemudian dibuat sayap dengan bentuk sabit seperti yang dimiliki pesawat-pesawat generasi berikutnya. Dengan membuat lengkungan pada bagian sayap, leading edge, maka pantulan ke arah lain semakin sempurna.
Desain lain adalah membentuk pesawat bersegi-segi kubustik seperti bentuk mata faset, seperti pada mata capung. Bentuk tersebut juga ditemui pada helikopter pada generasi 1980-1990-an seperti pada AH-1 Cobra, dan AH-64 Apache sehingga pantulan radar tidak kembali ke antena radar.
Kemudian umumnya desain pesawat stealth tidak mengijinkan adanya pylon atau penggantung rudal maupun roket yang digantungkan pada badan dan sayap pesawat seperti yang dijumpai pada pesawat umumnya. Sehingga rudal ditempatkan pada rak-bom (bomb bay) khusus.
Cara lain yakni dengan menggunakan material khusus yang dikenal sebagai RAM (Radar Anti material) yang merupaka bahan penyerap energi pancaran radar. Bahan-bahan tersebut antara lain komposit berupa graphyte epoxy dari karbon. Karena bahan itulah, maka energi radar tidak terpantulkan.
Meskipun demikian, rancangan tersebut tetap tidak sempurna untuk mengelabui radar. Sebagai contoh pesawat stealth F-117 berhasil ditembak jatuh oleh rudal anti pesawat udara SAM (Surface to Air Missiles) SA-2 Guideline milik Serbia ketika operasi udara NATO pada tahun 1999 saat Konflik Kosovo.
Bentuk sayap pesawat juga mempengaruhi pantulan pancaran energi radar. Bentuk sayap pesawat lama yang lurus ke samping misalnya memberikan pantulan yang sempurna sehingga pesawat ini mudah terdeteksi. pada layar monitor, titik RCS pesawat-pesawat itu tampak besar.
Melihat kenyataan demikian, kemudian orang membuat sayap sayung kebelakang, memang memperkecil pantulan namun tidak memuaskan karena RCS makin besar, maka dibuatlah delta yang membuat sebagian besar pancaran radar yang mengenai sayap itu, sebagian besar dibuang ke arah lain. Kemudian dibuat sayap dengan bentuk sabit seperti yang dimiliki pesawat-pesawat generasi berikutnya. Dengan membuat lengkungan pada bagian sayap, leading edge, maka pantulan ke arah lain semakin sempurna.
Desain lain adalah membentuk pesawat bersegi-segi kubustik seperti bentuk mata faset, seperti pada mata capung. Bentuk tersebut juga ditemui pada helikopter pada generasi 1980-1990-an seperti pada AH-1 Cobra, dan AH-64 Apache sehingga pantulan radar tidak kembali ke antena radar.
Kemudian umumnya desain pesawat stealth tidak mengijinkan adanya pylon atau penggantung rudal maupun roket yang digantungkan pada badan dan sayap pesawat seperti yang dijumpai pada pesawat umumnya. Sehingga rudal ditempatkan pada rak-bom (bomb bay) khusus.
Cara lain yakni dengan menggunakan material khusus yang dikenal sebagai RAM (Radar Anti material) yang merupaka bahan penyerap energi pancaran radar. Bahan-bahan tersebut antara lain komposit berupa graphyte epoxy dari karbon. Karena bahan itulah, maka energi radar tidak terpantulkan.
Meskipun demikian, rancangan tersebut tetap tidak sempurna untuk mengelabui radar. Sebagai contoh pesawat stealth F-117 berhasil ditembak jatuh oleh rudal anti pesawat udara SAM (Surface to Air Missiles) SA-2 Guideline milik Serbia ketika operasi udara NATO pada tahun 1999 saat Konflik Kosovo.
* Kru: 2
* Panjang: 69 ft (21 m)
* Lebar sayap: 172 ft (52.4 m)
* Tinggi: 17 ft (5.2 m)
* Area sayap: 5,000 ft² (460 m²)
* Berat kosong: 158,000 lb (71.7 t)
* Berat terisi: 336,500 lb (152.6 t)
* Berat maksimum lepas landas: 376,000 lb (171.0 t)
* Mesin: 4× General Electric F118-GE-100 turbofans, 17,300 lbf (77 kN) masing-masing
* Panjang: 69 ft (21 m)
* Lebar sayap: 172 ft (52.4 m)
* Tinggi: 17 ft (5.2 m)
* Area sayap: 5,000 ft² (460 m²)
* Berat kosong: 158,000 lb (71.7 t)
* Berat terisi: 336,500 lb (152.6 t)
* Berat maksimum lepas landas: 376,000 lb (171.0 t)
* Mesin: 4× General Electric F118-GE-100 turbofans, 17,300 lbf (77 kN) masing-masing
Performa
Quote:
* Kecepatan maksimum: 410 knots (760 km/h, 470 mph) * Jarak jangkau: 5,600 nm (10,400 km, 6,400 mi) * Batas tertinggi servis: 50,000 ft (15,000 m) * Beban sayap: 67.3 lb/ft² (329 kg/m²) * Dorongan/berat: 0.205 |
Quote:
* 2 internal bays for 50,000 lb (22,700 kg) of ordnance.[5] o 80× 500 lb class bombs (Mk-82) mounted on Bomb Rack Assembly (BRA) o 36× 750 lb CBU class bombs on BRA o 16× 2000 lb class weapons (Mk-84, JDAM-84, JDAM-102) mounted on Rotary Launcher Assembly (RLA) o 16× B61 or B83 nuclear weapons on RLA |
Pengguna
Quote:
* United States Air Force o 509th Bomb Wing, Whiteman Air Force Base (Current, 19 aircraft) + 13th Bomb Squadron + 393d Bomb Squadron + 394th Combat Training Squadron o 412th Test Wing, Edwards Air Force Base (Current, one aircraft) + 419th Flight Test Squadron, Edwards Air Force Base o 53d Wing, Eglin Air Force Base (past) + 72d Test and Evaluation Squadron, Whiteman Air Force Base o 57th Wing, Nellis Air Force Base (past) + 325th Weapons Squadron, Whiteman Air Force Base + 715th Weapons Squadron (inactivated) |
A USAF B-2 Spirit in flight.'
Tipe Stealth bomber
Produsen Northrop Corporation Northrop Grumman
Terbang perdana 17 July 1989
Status Active service
Pengguna United States Air Force
Jumlah produksi 21
Harga satuan $737 million sampai dengan $2.2 billion
Produsen Northrop Corporation Northrop Grumman
Terbang perdana 17 July 1989
Status Active service
Pengguna United States Air Force
Jumlah produksi 21
Harga satuan $737 million sampai dengan $2.2 billion
0 comments:
Posting Komentar