Rabu kemarin, 2 Juni 2010, Nokia Indonesia meluncurkan ponsel QWERTY murahnya berlabel C3. Berlokasi di plaza UOB Jakarta, ponsel yang tercatat fokus di akses jejaring sosial tersebut merupakan kali pertama diluncurkan di dunia.
Indonesia dipilih sebagai tempat pertama peluncuran memiliki banyak pertimbangan positif. Menurut Bob McDougall," Masyarakat Indonesia sangat aktif di jejaring sosial, statistik menunjukkan bahwa indonesia merupakan salah satu negara dengan pengguna jejaring sosial terbanyak di dunia. Dan, sebagian besar dari mereka mengaksenya lewat ponsel".
Sebagai ponsel 'online', Nokia C3 dibekali kemampuan cukup banyak dan menarik. Di ponsel QWERTY seri 40 ini, pengguna bisa melihat, mengomentari dan memperbaharui status mereka di jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter , langsung dari layar utama.
Tak sebatas itu, Nokia C3 dilengkapi Nokia Messaging. Di sini pengguna bisa mengatur email secara langsung dari ponsel, tanpa PC. Hingga 10 akun sekaligus. Dalam peluncuran tersebut Nokia menggandeng grup band muda GRUVI, yang notabene memiliki ciri khas warna-warni ala Nokia C3.
Rencananya Nokia C3 bakal tersedia secara komersil mulai tanggal 5 Juni 2010. Harga yang ditawarkan sangat kompetitif dan cukup terjangkau, yakni Rp 1.159.999,-. Untuk tahap awal, pilihan warna yang tersedia yakni slate grey. Kemudian akan disusul warna lain seperti hot pink dan golden white.
Tak bisa dipungkiri jika ponsel Cina berhasil merebut pasar ponsel tanah air, khususnya di segmen menengah bawah. Bahkan, lewat tipe QWERTY murahnya, ponsel lokal asal Cina tersebut berhasil meluluhlantakkan penetrasi pasar ponsel branded.
Tawaran harga murah plus disain yang terbilang menarik menjadi pemicu masyarakat beralih ke ponsel Cina. Memang sih, disain yang dipakai ponsel lokal asal Cina tersebut kebanyakan merupakan tiruan atau jiplakan dari konsep disain ponsel branded. Namun, dengan selisih harga yang cukup besar dengan ‘aslinya’ maka pilihan masyarakat cenderung ke ponsel lokal.
Bayangkan saja, dengan hanya budget Rp 500 ribuan konsumen bisa mendapatkan ponsel dengan kelengkapan fitur tak kalah lengkap dengan ponsel branded yang berbanderol Rp 1 juta-an ke atas. Ada kamera, player MP3-video, slot kartu memori hingga Bluetooth.
Bahkan, gembar-gembor promosi akan kemampuan akses beragam situs jejaring social macam facebook terbukti mampu dimanfaatkan vendor lokal untuk lebih memikat pasar. Ya … meskipun kemampuan yang tersedia hanya sebatas shortcut link, bukan aplikasi. Jadi, sebetulnya bisa dilakukan oleh ponsel apapun yang bisa akses internet via GPRS/3G.
Tak mau kalah dengan penetrasi ponsel lokal, beberapa pabrikan branded pun mencoba ikut ambil bagian dalam persaingan. Sebut lah vendor Korea: Samsung dan LG. Samsung, lewat keluarga Corby-nya mulai merangsek ke pasar, yang hasilnya tercatat cukup menggembirakan dimana respon masyarakat terlihat cukup baik. Begitu pula LG, melalui ponsel QWERTY-nya berlabel GW300.
Awal kemunculan, ponsel bikinan LG dan Samsung tersebut dilego sekitar Rp 1,5 juta-an. Dengan strategi dagang yang baik plus didukung media promo yang oke maka kedua vendor tersebut berhasil ‘diterima’ pasar.
Bahkan, produk Corby Samsung terkesan mampu menggeser ponsel Nokia, yang di rentang harga ini vendor asal Finlandia tersebut diketahui tak memiliki line up product yang cocok. Memang ada Nokia E63, tapi waktu itu harga banderolnya masih diatas Rp 2 juta-an, hingga kalah respon dengan ponsel Corby Samsung.
Nokia C3 Masuk Pasar, Banderol Kompetitif, Menang Popularitas
Kini Nokia tampaknya mulai memberikan persaingan untuk para ponsel QWERTY tandingan, baik keluaran distributor lokal maupun pabrikan branded rivalnya. Lewat ponsel QWERTY terbarunya C3, Nokia coba kembali merebut ‘kue’ yang selama ini diambil alih pesaingnya.
Nokia C3 hadir dengan konsep keypad full QWERTY. Inilah Nokia platform seri 40 pertama yang yang mengusung disain QWERTY semacam ini. Sebagai perlawanan dengan ponsel lain, Nokia C3 memiliki kemampuan mengakomodasi akses jejaring social dengan bagus. Lewat ponsel ini pengguna bisa melihat, membuat, mengomentari dan memperbaharui status mereka di jejaring social seperti facebook dan twitter langsung dari layar utama.
Apalagi, banderol yang ditawarkan Nokia C3 tercatat cukup kompetitif yakni Rp 1.159.999,-. Untuk ketersediaan, Nokia C3 mulai beredar dari tanggal 6 Juni 2010. Malahan, sesuai program Nokia, seri C3 ini akan dijual secara khusus hari Sabtu, 5 Juni nanti di 10 kota besar terpilih, dengan harga special. Untuk wilayah Jakarta akan ada di Plaza Senayan.
Untuk peluncuran Nokia C3, Indonesia merupakan yang pertama kalinya, dimana Nokia menganggap Indonesia memiliki potensi pasar yang sangat besar. Mungkin itulah yang tersirat dari pernyataan Bob McDougall, Country Manager Nokia Indonesia.
Lewat banderol yang cukup murah tersebut maka bisa diprediksikan Nokia akan mampu menggeser dominasi ponsel QWERTY Cina, yang belakangan ini merajai pasar ponsel QWERTY murah. Imbasnya, banyak produk akan menurunkan label harga produknya, mengingat vendor-vendor pesaing Nokia terkesan tak mau berhadapan langsung dengan pabrikan asal Finlandia tersebut, kalah popularitas.
Hasilnya banyak ponsel QWERTY branded serta merta menurunkan banderol harganya agar tetap diminati konsumen, sebagaimana langkah antisipasi bilamana C3 hadir di pasar. Sebutlah Samsung CorbyTXT yang kini cuma dibanderol Rp 1 juta,-. Juga, LG GW300 yang dilego Rp 900 ribu.
Efek kedepannya lagi, ponsel lokal makin sulit menentukan harga jual, dimana mereka harus menjaga ‘jarak aman’ dengan ponsel branded. Sekaligus, mereka harus bersaing dengan sesame vendor lokal, yang mana memiliki kualitas dan bentuk produk yang hamper serupa, begitu pula dengan harga banderolnya.
Untuk fitur, Nokia C3 memang memanjakan calon penggunanya. Di ponsel ini ada kamera 2 MP dan Nokia Messaging, yang memungkinkan pengguna mengatur email dan chat langsung dari perangkat ponsel, tanpa PC. Nokia Messaging mendukung akun email Ovi Mail, Gmail, Yahoo ! Mail, Windows Live Hotmail dan lainnya. Nokia C3 pun menyematkan Wi-Fi dan dukungan kartu memori hingga 8GB.
Untuk tahap awal, Nokia C3 akan tersedia untuk warna slate-grey. Kemudian akan disusul warna hot pink dan golden white.
Akses Data, Nokia Kerjasama dengan Operator
Guna mengakomodasi kebutuhan data untuk akses jejaring social, maka Nokia bekerjasama dengan 3 operator selular terbesar di Indonesia yakni Telkomsel, XL dan Indosat. Pihak operator tersebut bakal menawarkan beragam opsi paket internet yang dibutuhkan pelanggan, sesuai kebutuhan.
Paket internet tersebut meliputi Nokia Messaging (push email dan chat) dan Nokia Communities (Facebook dan Twitter ). Nantinya konsumen bisa memilih berlangganan secara harian, mingguan dan bulanan.
Khsusus bulan Juni, pengguna Telkomsel bisa berlangganan Nokia messaging secara gratis. XL menyediakan paket Rp 500/hari (kuota 1MB), Rp 5.000/7 hari (kuota 5MB) dan Rp 30.000/30 hari (kuota 15MB). Sementara itu, Indosat menyediakan paket gratis mulai tanggal 1 hingga 16 Juni.
Berdasarkan informasi didepan, maka Nokia terlihat bersaing pula dengan BlackBerry. Nah, tinggal bagaimana keduanya menyikapi persaingan ini. Pastinya, konsumen menunggu siapa yang akan memberikan layanan yang paling baik …
0 comments:
Posting Komentar